Ternyata Tanaman dan Hewan Juga Suka Probiotik (1)

Saat kita mendengar kata probiotik, pikiran  kita langsung berhubungan dengan minuman kesehatan probiotik, yang utamanya terbuat dari bakteri Lactobacillus, ragi, bakteri fotosintetik, dan jenis mikroorganisme fermentasi lainnya.  Istilah probiotik artinya mendukung (pro), kehidupan mikrooganisme (biotik).  Probiotik artinya mikroorganisme yang mendukung kehidupan.  Probiotik untuk hewan dan manusia sebagian besar hidup di ususnya untuk menjaga kesehatan.  Jika kuantitas dan kualitas probiotik di usus hewan dan manusia, maka kesehatannya akan segera terganggu, dia menjadi sakit, dan kurang tahan terhadap penyakit.

Di perakaran tanaman dan di tanah, serta di permukaan daun dan batang tanaman juga hidup milyaran mikroorganisme dalam setiap gram-nya.  Khususnya mikrooganisme di dalam tanah dan di sekitar perakaran tanaman (rhizosphere), populasi mikroorganisme sangat padat.  Semakin subur  suatu tanah, maka populasi mikroorganisme yang menguntungkan semakin banyak.  Semakin berpenyakit suatu tanah, maka populasi mikroorganisme yang menyebabkan penyakit akan semakin banyak pula. Populasi mikroorganisme di dalam tanah juga ditentukan oleh banyaknya bahan organiknya, semakin banyak bahan organiknya, maka populasi mikroorganismenya semakin banyak pula.

Hubungan mikroorganisme dengan tanaman terbagi  menjadi 3 jenis, yaitu simbiose mutualisme (saling menguntungkan, jumlahnya 20%), simbiose komensalisme (tidak saling mempengaruhi, mikroorganisme hanya menumpang hidup dan tidak berpengaruh terhadap tanaman, jumlahnya  60%), simbiose parasitisme (mikroorganisme yang merugikan tanaman, jumlahnya 20%).  Mikroorganisme yang tidak memiliki sikap (komensialisme) akan dipengaruhi sikapnya oleh mikroorganisme yang dominan menguntungkan, atau mikroorganisme yang dominan merugikan).

EM merupakan probiotik  untuk tanaman, hewan dan perikanan.  Khususnya untuk tanaman, penerapan EM bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas miktoorganisme di dalam tanah agar menguntungkan, mempengaruhi mikrooganisme yang tidak memiliki sikap (komensialisme) menjadi mikroorganisme yang menguntungkan (mutualisme), melalui fermentasi bahan organik, menciptakan kondisi lingkungan tanah yang bagus untuk pertumbuhan probiotik-probiotik lainnya di dalam tanah, sehingga tanah menjadi subur dan sehat, tanaman subur dan produktif, serta lingkungan tanah, air dan udara tidak tercemar.  (Bersambung)

Tinggalkan Balasan