Saya membeli gitar dengan merek yang tidak dikenal, karena harganya lebih murah, akhirnya saya menyesal, suaranya sangat mengecewakan, tidak seindah bodinya yang menawan. Berbagai merek gitar saya bandingkan, ternyata setiap merek memiliki keunikan dan kenyaringan suara gitarnya, walaupun dengan merek dan ukuran yang sama, hanya nomor serinya yang berbeda. Merek gitar yang kurang terkenal, harganya lebih murah, jelas suaranya kurang memuaskan. Saya juga mencoba berbagai merek bet pingpong, setiap merek memiliki spesifikasi tertentu, misalnya untuk kekerasan pukulan, melintir, untuk menyerang, untuk bertahan, dsb, sampai juga saya mencoba bet pingpong yang tanpa merek, merek kurang dikenal dan merek kualitas dua, atau kawe dua, dan saya menemukan bahwa merek itu berbicara, membicarakan kualitas produk, kepercayaan konsumen, harga dan kepuasan penggunanya.
Berdasarkan dua pengalaman saya tentang merek, yang tampaknya sepele, apalah arti dari sebuah kayu berbentuk gitar dan senar, atau berbentuk bet pingpong dan karet pelapisnya, ternyata hasilnya berbeda, sangat nyata, merek berkualitas memuaskan, merek abal-abal mengecewakan, karena di dalam merek ada teknologi, pengalaman, manajemen, sumber daya manusia, budaya, yang menghasilkan kualitas, bahwa kualitas suatu produk akan berbicara, memuaskan atau mengecewakan yang disimbolkan dengan merek.
Merek berbentuk simol, kata-kata, nama yang bermakna, yang memberikan garansi, kepercayaan akan produk yang ditawarkan, yang memberikan kepuasan atau kekecewaan, atau biasa-biasa saja, tentang produk. Merek yang memuaskan akan dibicarakan dan dipromosikan, dianjurkan, diceritakan oleh konsumen yang sudah memakai, untuk dipergunakan lagi oleh orang lain. Sedangkan merek yang mengecewakan akan dibicarakan ketidak- puasannya, tidak dianjurkan, bahkan bisa diboikot untuk dilarang memakainya.
Merek adalah pengalaman konsumen tentang kepuasan atau ketidak-puasan konsumen. Merek adalah semacam mantra yang mengantarkan produk ke konsummen, yang bisa mengundang konsumen untuk membeli, sehingga bisa membuat konsumen menjadi percaya, yakin dan bangga akan suatu produ yang digunakannya, atau konsumen menjadi kurang percaya akn produk yang digunakan, bahkan bisa menjadi kurang percaya diri. Oleh karena itu, merek adalah suatu kekuatan di balik produk, sebagai aset produk atau organisasi yang tidak tampak, tapi bisa menjual, atau merugikan organisasi. Oleh karena itu, hati-hatilah dengan merek, gunakan kekuatan merek untuk membangun bisnis anda.