Nasihat Kepemimpinan Supir Bis (8): Bekerjalah dengan Kasih.

 

Kasih yang dimaksud adalah cinta, mencintai pekerjaan, mencintai rekan kerja, mencintai Pelanggan, mencintai pemasok.  Mencintai berarti memberi perhatian tulus, memiliki empati, menolong, memberi solusi, tidak mementingkan diri sendiri, mendahulukan kepentingan orang lain, melayani dengan kasih, dengan tulus.

Bekerjalah dengan kasih artinya di dalam bekerja ada ketulusan dan keikhlasan untuk memberikan pelayanan, produk yang terbaik kepada pelanggan, rekan kerja di dalam dan di luar perusahaan.  Dengan kasih, suatu produk dan pelayanan akan memiliki nilai lebih, bukan sekedar berupa barang dan jasa yang bernilai ekonomi (uang, untung), tapi juga memiliki nilai kemanusiaan, memanusiakan pekerja, memanusiakan pelanggan.

Orang yang bekerja di dalam perusahaan akan merasa dihargai sebagai manusia yang memiliki dan memberikan nilai bagi berkembangnya usaha, sehingga mereka mampu mengeluarkan segala potensi dirinya untuk memajukan dirinya sendiri dan juga memajukan perusahaan.  Pelanggan yang dilayani dengan kasih akan menjadi pelanggan yang setia, pelanggan yang mendukung produk, pelanggan yang mempromosikan produk kepada pelanggan-pelanggan baru dan masyarakat luas.  Pemasok dan mitra kerja yang dilayani dengan kasih akan bekerja dengan baik dan tulus, membantu dan memberikan masukan yang baik dan menjadi penasihat kerja yang setia.

Supir bis Danny melirik George yang duduk di kursi penumpang sambil membaca nasihat kepemimpinan supir bis yang tertulis di atas tiket bis: “Kasihilah penumpangmu.”  Supir bis harus mengasihi penumpangnya dengan tulus, dengan memberikan pelayanan yang terbaik, sehingga seluruh penumpang  bisa menikmati perjalanannya dengan nyaman.

 

Tinggalkan Balasan