Masyarakat Tetap Beraktivitas Online dan Offline Setelah Pandemi

Untuk sepuluh ke depan, setelah pandemi, aktivitas  ekonomi, politik, sosial dan budaya oleh masyarakat akan tetap berkomunikasi dan melakukan kegiatan dengan menggunakan fasilitas online dan juga offline.  Justru penggunaan fasilitas offline lebih besar daripada online, karena alasan efisiensi, ekonomis dan cepat.  Contohnya aktivitas seminar, belajar-mengajar, rapat dan konferensi, pameran dagang dilakukan secara online.   Pertemuan offline dilakukan dengan jumlah terbatas, dengan menerapkan protokol kesehatan.  Pertemuan offline bertujuan untuk lebih merekatkan hubungan komunikasi, memperjelas sikap dan komitmen hubungan serta melakukan lobi-lobi dan negosiasi yang sangat penting.  Secara umum pertemuan-pertemuan/ rapat tetap dilakukan secara online dengan lebih intens.

Untuk mencari, mengirim dan bertukar informasi lebih efisien, cepat dan akurat  masyarakat menggunakan internet.   Dengan demikian, kebutuhan internet dan media sosial akan menjadi semakin meningkat.  Masyarakat memiliki lebih banyak waktu belajar tentang berbagai hal, khususnya tentang gaya hidup sehat, pengembangan diri, hobi, olah raga, kesehatan, umur panjang, kebugaran dan kecantikan melalui internet dan media sosial.  Tempat berkumpul masyarakat berpindah dari restoran, cafe, hotel besar ke tempat yang lebih kecil, dari kota metropolitan ke kota propinsi, kabupaten, desa, yang memiliki suasana akrab dengan lingkungan.

Aktivitas masyarakat setelah pandemi berjalan dengan new normal, menggunakan metode online dan offline.  Masyarakat menggunakan waktu dan sumber daya (uang, tenaga, dan pikiran) secara lebih efisien, teratur, terencana dan selalu menjaga pola hidup sehat.  Masyarakat akan lebih menghargai waktu, hidup, kehidupan, keluarga dan hubungan sosial dengan rekan-rekan dan keluarganya dengan lebih erat lagi.  Masyarakat akan lebih menikmati kualitas hidup yang lebih baik dan lebih bermakna.

 

Tinggalkan Balasan