Filosofi Bekerja Mencari Uang dan Membuat Uang

Mindset atau pola pikir itu menentukan hasil dari bekerja, bagaimana pola pikirnya, demikianlah hasilnya mengikuti.  Orang Indonesia umumnya memaknai bekerja itu sama dengan mencari uang (looking for money).  Sedangkan orang Amerika memaknai bekerja itu sama dengan membuat uang (making money).  Secara logika, mencari uang akan menghasilkan lebih sedikit uang daripada membuat uang, karena uang harus dicari di mana-mana, mungkin dia sembunyi atau berada ditempat yang tersembunyi (rahasia), yang harus dicari dengan setengah mati.  Sedangkan membuat uang jauh lebih sederhana, lebih mudah dan bisa mendapatkannya lebih banyak, karena uang bisa dibuat (sebagai alat tukar) dengan apa saja.  Artinya apa saja (produk barang/ jasa) bisa dibuat menjadi uang, asal ada orang yang mau menukarkannya barang dan jasa tersebut menjadi uang,  produk tersebut harus bisa dijual dan ada yang membeli.  Sekarang uang bisa dibuat dari isu, informasi, ketakutan, kepastian, ide, bahkan dari menjual ide dan mimpi dengan menciptakan persepsi/ keinginan konsumen.

Orang yang mencari uang bekerjanya pelan-pelan dan hati-hati, ibarat mencari burung, sabar menunggu kesempatan.  Sebaliknya orang yang membuat uang bekerja cepat, membuat kesempatan dan mencari kesempatan, serta terus bergerak aktif, tanpa menunggu.  Seringkali orang yang mencari uang kehilangan kesempatan, dan orang yang membuat uang berhasil menciptakan kesempatan, serta menggunakan kesempatan tersebut untuk momentum keberhasilan.

Banyak sarjana pengangguran, bingung mau bekerja apa dan sabar menunggu kesempatan, akhirnya kehilangan kesempatan bekerja, karena pola pikir yang dimilikinya adalah bekerja mencari uang.  Sedangkan mereka yang siap kerja (walau sarjana dropout), asal dia memiliki pola pikir bekerja membuat uang, maka hasilnya adalah lebih banyak, atau sangat banyak uang yang bisa dibuat/ dihasilkan.

Bagaimana cara membuat uang?  Uang itu bisa dibuat dengan ilmu pengetahuan,    meningkatkan nilai tambah suatu produk dengan ilmu, dengan membuat produk yang diinginkan pasar.  Tanpa ilmu dan keberanian untuk mencoba/ praktik, mustahil uang bisa dibuat.  Kuncinya adalah ilmu dan pengalaman menghasilkan kreativitas dan inovasi menghasilkan produk.  Bangsa-bangsa yang kreatif dan inovatif adalah bangsa pembelajar, pembaca dan suka mencoba hal yang baru, membuat dan mencari kemungkinan-kemungkinan baru untuk bisa dipraktikkan, bisa membuat produk yang diingini oleh pasar.  Sebaliknya bangsa-bangsa yang kurang kreatif dan kurang inovatif, terjebak dengan pola pikir mencari uang, menjual sumber daya mentah, mental tidak bekerja tapi bisa kaya, malas, korupsi, suka bermewah-mewah.  Uang hanya bisa dibuat oleh orang kreatif dan inovatif, berani mencoba hal-hal baru, rajin dan tekun.

Tinggalkan Balasan