“Kasihilah penumpangmu, agar penumpangmu nyaman dan menikmati perjalanan bersama bismu,” demikian nasihat kepemimpinan supir bis. Penumpang harus dicintai dengan hati. “Tapi bagaimana caranya?” tanya George kepada supir bis. “Ada lima cara mengasihi penumpang, dengarkan baik-baik, bila perlu catat,” kata supir bis serius, sambil menatap mata George.
- Sediakan waktu untuk mereka. Kebanyakan pemimpin terlalu sibuk dan lupa menyediakan waktu bersama pengikutnya, untuk saling berbagi, saling komunikasi, saling menyemangati, sehingga dalam kebersamaan itu ada rasa saling memiliki, merasa menjadi bagian dari keluarga besar, ikut berkontribusi dalam mencapai tujuan dan mewujudkan visi organisasi. Sediakan waktu untuk mereka di saat momen suka-duka, merayakan keberhasilan dan saling menguatkan dalam menjalani organisasi.
- Dengarkan mereka. Luangkan waktu untuk mendengarkan keluhan mereka, mendengarkan ide-ide, program, atau cara baru untuk pengembangan produk, organisasi. Dengan mendengarkan, pemimpin menyerap informasi, dari informasi yang kecil sampai besar, yang hanya bisa didapatkan melalui pertemuan informal. Semakin banyak informasi yang diserap dan disaring, maka akan semakin banyak ide-ide baru didapatkan. Seringkali ide-ide segar didapatkan dari mendengar informasi secara informal.
- Hargai mereka. Mereka yang bekerja bersama pemimpin harus merasa dihargai, diakui keberadaan dan kontribusinya secara materi dan spirit, sehingga mereka bisa merasakan pengakuan dan penghargaan dari pemimpin untuk bersama- sama memajukan organisasi. Memberikan pujian yang tulus akan keberhasilan kerja adalah salah satu contoh menghargai mereka agar mereka bisa bekerja lebih maksimal lagi.
- Layani mereka. Mereka memiliki tugas dan tanggung jawab kerja yangharus diselesaikan, serta kebutuhan yang harus dipenuhi, sehingga pemimpin harus bisa melayani mereka dengan baik. Pelayanan yang baik menentukan kualitas pemimpin. Pemimpin yang bisa melayani dengan baik akan bisa mencapai tujuan organisasi dengan baik pula.
- Tampilkan yang terbaik dalam diri mereka. Pemimpin yang melayani dengan kasih akan mampu memberi contoh yang baik, dan juga bisa mengeluarkan seluruh potensi yang dimiliki oleh pengikutnya untuk menampilkan segala potensi yang terbaik di dalam dirinya. Dengan komunikasi yang baik, pemimpin bisa menempatkan orang yang tepat di tempat yang tepat dan pada waktu yang tepat pula, sehingga pemimpin bisa menampilkan yang terbaik di dalam diri mereka.