Sukses Itu Harus Dicicil, Tidak Dibayar Tunai

Sebuah kata bijak dari Zig Ziglar yang dikutip dalam buku Islamic Enterperneurship  karangan  Prof. Dr. Veithzal Rivai Zainal, dkk., diterbitkan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM, mengatakan bahwa: ” Sukses itu tidak dapat dibayar dengan tunai, tapi harus dicicil setiap hari.”

Sebagai generasi tua yang saya rasa bahwa saya sudah cukup memakan asam garam kehidupan, kutipan hidup sukses yang dibayar dengan mencicil sepertinya wajar saja.  Tidak ada sukses bisa diwujudkan dalam sehari, seminggu, sebulan atau setahun.  Sukses butuh proses, proses butuh waktu, pengalaman dan kesempatan.  Oleh karena itu tidak ada sukses bisa dibayar tunai, seperti membeli mobil atau rumah, tapi harus dibayar cicil setiap hari.

Dengan bekerja keras, bekerja cerdas, penuh semangat dan kreatif, berani dan waspada dalam bertindak setiap hari, itulah yang dimaksud dengan mencicil, dilakukan secara bertahap, melalui proses, ibarat menabung, sedikit demi sedikit secara konsisten, maka tabungan banyak akan terkumpul.  Anggaplah sukses itu ibarat jabatan profesor atau jenderal, sebagai jabatan tertinggi di pendidikan dan angkatan bersenjata.  Jabatan itu diperoleh tidak dalam waktu singkat, tapi melalui proses yang cukup panjang.  Sama halnya dengan harta yang dimiliki oleh orang kaya, atau aset perusahaan yang besar, yang tidak dapat dikumpulkan dalam waktu singkat, tapi dalam waktu yang cukup panjang.  Artinya, segala prestasi sukses yang dicapai merupakan usaha kerja keras yang dilakukan secara bertahap , sedikit demi sedikit (mencicil), dengan cara (strategi), kemauan, ketekunan, kemampuan dan pengalaman (ilmu).  Jika ada orang/ organisasi yang ingin sukses secara kilat, apalagi tanpa kerja keras, pastilah mereka itu tidak cocok hidup di dunia. nyata,   dia sangat cocok hidup di dunia maya.

Tinggalkan Balasan