Bisnis ibarat air laut, ada pasang surutnya. Saat air laut pasang, air datang berlimpah meninggi, seperti tamu atau pelanggan yang datang bergerombol membeli produk. Saat air laut surut, air masuk ke dalam laut, meninggalkan batu karang dan pasir dengan air yang dangkal, seperti tamu atau pelanggan yang meninggalkan produk. Pasang surut di air laut ada waktunya, demikian juga pasang-surut bisnis, semuanya ada waktunya, ada siklusnya. Pebisnis yang mengerti dan memahami adanya iklim bisnis yang pasang surut ini akan tetap bertahan dan bersabar, menunggu peluang kapan waktunya air pasang dan bersiap-siap menghadapi air surut.
Mr. Ng. Keng Beng (dalam buku Chinese Leadership oleh Dr. Sheh Seow Wah) adalah imigran Cina yang datang ke Singapura yang berhasil melakukan bisnis menjadi idstributor karet dan pemilik pabrik elektronik memberikan nasihat bisnis untuk menghadapi iklim pasang-surut bisnis. Untuk menghadapi kondisi sulit, pebisnis harus gigih, tekun, bijaksana dalam mengelola uang dan percaya diri. Pebisnis juga harus selalu waspada akan datangnya pasang dan surut dalam bisnis. Di saat masa sulit pebisnis harus gigih dan bertahan dengan segala kreativitasnya agar tidak mengalami kegagalan, Demikian juga di saat masa pasang, pebisnis harus hemat dalam pengeluaran untuk disimpan menghadapi masa sulit. Pasang surut dalam bisnis itu biasa terjadi, semuanya ada waktunya, itu adalah hukum alam.
Pandemi Covid 19 adalah iklim surut dalam bisnis. Dalam musim surut ini diperlukan ketahanan yang kuat, kegigihan, kreatifitas, keberanian dan ketekunan berusaha, untuk bertahan menjalani masa surut. Pebisnis harus terus waspada dalam segala situasi untuk melihat dan menciptakan peluang bisnis untuk bisa melanjutkan usaha. Nasihat Mr. Ng. Keng Beng kepada pebisnis patut disimak sebagai obat untuk melewati masa surut dalam iklim bisnis. Semuanya itu ada waktunya, ada masanya, kapan saat pasang dan saat surutnya. Kewaspadaan dan persiapan adalah kunci keberhasilan.