Setiap pemimpin memiliki gayanya memimpin tersendiri. Salah satunya adalah gaya kepemimpinan bos. Bos artinya orang yang memerintah karena kekuasaan yang dimilikinya, perintah dilakukan dari atas ke bawah, dan harus diikuti, karena kekuatan uang dan pangkat/ jabatan yang dimiliki pemimpin. Seringkali bos tidak mengetahui masalah, atau tidak mau tahu dengan masalah yang sedang dihadapi anak buahnya, dan bos selalu merasa benar. Kepemimpinan bergaya bos bisa berjalan selama pemimpin tersebut memiliki kekuasaan dan uang. Saat pemimpin bos tidak memiliki kekuasaan dan uang, maka segera pemimpin tersebut ditinggalkan oleh pengikutnya.
Pemimpin bos muncul karena sikap mental dan pemahaman kepemimpinan yang terbentuk melalui proses pendidikan, pengalaman dan pergaulan yang memposisikan dirinya sendiri sebagai pemimpin bos, pemimpin yang dilayani, pemimpin yang memerintah. Di jaman now, saat informasi, akses pendidikan dan pelatihan, serta pengetahuan tentang kepemimpinan bisa diakses oleh siapa saja yang mau belajar kepemimpinan, maka gaya kepemimpinan bos menjadi berkurang pengikutnya, menjadi tidak dihargai oleh pengikutnya, kecuali hanya diikuti oleh pengikut yang lemah yang ingin memanfaatkan kelemahan pemimpin bos. Keterbukaan informasi membuat pengikut bisa menilai dan memilih pemimpin dengan gaya kepemimpinannya sendiri. Raja-raja feodal yang tidak bisa memimpin, karena kekuasaan dan uangnya bisa melakukan gaya kepemimpinan bos, sampai raja-raja feodal tersebut bangkrut menggunakan uangnya dengan gaya hidup boros untuk memerintah pengikutnya. Anak-anak pemimpin yang tidak dilatih dengan baik, melalui proses yang baik, akan menjadi pemimpin seperti raja-raja feodal.
Kelemahan pemimpin bergaya feodal adalah instruksinya/ perintahnya hanya bisa berjalan jika pemimpin memiliki uang dan kekuasaan penuh, ide-ide dari pengikutnya menjadi buntu, karena mereka takut salah, dan perintahnya seringkali tidak sesuai dengan keadaan/ kondisi di lapangan, sehingga perintah pemimpin hanya dilakukan sekedarnya saja, atau asal jalan saja, sesuai perintah, bukan sesuai tujuan perintah, serta pengikutnya menjadi pasif hanya mau bekerja kalau ada perintah. Dengan perkembangan informasi, manajemen dan kepemimpinan, gaya kepemimpinan bos mulai ditinggalkan, karena tidak efektif dan boros dengan sumber daya, serta tujuan tidak bisa tercapai maksimal. Gaya kepemimpinan bos digantikan dengan gaya kepemimpinan yang melayani, yang memberi contoh, sehingga dengan mudah bisa ditiru/ dilakukan oleh pengikutnya menjadi pemimpin yang melayani dan saling melayani antar anggota di dalam organisasi. Jika anda pemimpin bergaya bos, segeralah tinggalkan gaya kepemimpinan tersebut, karena sudah tidak sesuai dengan jaman now.