Mas Dofir Coba Berkebun Dalam Pot Untuk Rekreasi

Pekerjaan sehari-hari Mas Dofir, lelaki kelahiran Jember empat puluh tahun lalu adalah tukang serba bisa.  Artinya dia memiliki keahlian khusus yang dia pelajari sendiri dari praktik langsung dan belajar di youtube.  Dia bisa bekerja sebagai tukang kayu, tukang batu, memperbaiki pintu, jendela, membuat gazebo, mengecat rumah, memperbaiki talang, genteng, sampai membuat akuarium dan kolam ikan.   Pokoknya semua hal bisa dikerjakannya dengan berpikir dan bekerja, serta belajar praktik langsung  dari University of Youtube.  Pekerjaan itu dilaluinya dengan enjoy selama lebih dari 10 tahun.  Waktu mudanya dia pernah bekerja sebagai karyawan bagian perbaikan umum di hotel di maldive selama beberapa tahun, kemudian menetap di Bali bekerja sebagai tukang serba bisa.

Di kantor Pak Oles, Mas Dofir mencoba mempraktikkan ilmu berkebun dalam pot.  Media tanam yang dipakai adalah tanah subur Bokashi dan pupuk Bokashi yang dibeli dari konter Pak Oles.  Selanjutnya berbagai jenis tanaman hias ditanam.  Tanaman cabe, tomat, seledri, daun katu, bayam, cesim dan pakcoy.  Tanaman yang ditanam di dalam pot semuanya tumbuh subur.

Selanjutnya Mas Dofir berkreasi membuat kolam ikan dari tangki air bekas.  Dua tangki air setinggi 70  cm, lebar 90 cm yang dihubungkan bagian bawahnya dengan paralon, kemudaian airnya dialirkan dengan pompa menuju kotak penyaringan yang terbuat dari akuarium bekas.  Di dalam kotak penyaringan ada dua ruang yang disekat kaca, satu ruang untuk penyaringan dengan menggunakan gabus, kerikil karang, arang.  Air yang bersih ditampung ke kotak sebelahnya dan dialirkan kembali ke tangki air yang bening dan mengalir lagi ke tangki air yang lebih kotor.  Di tangki air yang bening dipelihara ikan nila, dan ditangki air yang kotor dipelihara ikan lele.  Air ikan lele yang sedikit keruh berwarna kehijauan sangat bagus digunakan untuk menyiram tanaman dalam pot.  Setiap minggu sekali ke dalam kolam dituangkan 100 ml EM untuk meningkatkan kualitas mikroorganisme di dalam air.

Di atas kedua tangki air diletakkan seperangkat paralon berlubang untuk hidroponik.  Air kotor mengalir ke paralon hidroponik yang disusun berundak, dan di lubang-lubang paralon itulah ditanam sayur pakcoy.  Mas Dofir mencoba bertani hidroponik secara organik, yang nutrisi tanamannya dari limbah air lele.  Selanjutnya air yang mengalir ke paralon hidroponik itu masuk ke kotak penyaringan untuk dijernihkan, dan selanjutnya mengalir lagi ke kolam nila dan kolam lele.  “Kolam lele, nila menggunakan teknik hidroponik ini masih dalam percobaan.  Kalau hasilnya sukses akan dicoba dalam skala besar lagi.  Berkebun dalam pot adalah untuk tujuan rekreasi, mencari inspirasi dan menyegarkan pikiran,” ujar Mas Dofir di tengah tengah kesibukannya berkebun.

 

Tinggalkan Balasan