Ternyata tanah juga bisa sakit, karena banyak mengandung mikroorganisme penyakit di dalam tanah. Tanah yang berpenyakitan tersebut disebut disease inducing soil, tanah yang menyebabkan penyakit. Tanah penyakitan disebabkan karena penanaman tanaman sejenis yang berkepanjangan, yang disebut monokutur, misalnya menanam tomat atau padi, atau jagung secara teus menerus, tanpa berhenti, sehingga penyakit dari jenis tanaman tersebut berkembang pesat.
Pemakaian pupuk kimia dan pestisida dalam jumlah banyak dan berkepanjangan juga menyebabkan meningkatnya populasi penyakit tanaman. Demikian juga berkurangnya bahan organik di dalam tanah akibat sedikit/ jarangnya memberikan pupuk organik ke dalam tanah bisa menyebabkan ledakan populasi penyakit.
Tujuan pertanian aorganik adalah untuk menyehatkan tanah, dengan cara mengembalikan bahan organik/ pupuk organik ke dalam tanah. Pupuk organik meningkatkan kandungan bahan organik di dalam tanah, meningkatkan kesuburan tanah secara biologis, populasi mikroorganisme tanah yang menguntungkan akan meningkat, sehingga mikroorganisme penyakit di dalam tanah menjadi berkurang, tanah menjadi sehat.
Pemberian mikroorganisme yang menguntungkan, seperti Effective Microorganisms akan memfermentasi bahan organik, sehingga tanah menjadi subur, dan pertumbuhan mikroorganisme penyakit menjadi tertekan. Di dalam tanah yang sehat akan menghasilkan tanaman yang sehat, dengan cara memberikan bahan organik dan Effective Microorganisms ke dalam tanah.