Tujuan bisnis dalam jangka pendek adalah untuk mendapatkan keuntungan (profit). Tanpa keuntungan bisnis pasti bangkrut. Keuntungan adalah pemasukan dikurangi biaya. Pebisnis hendaknya selalu mempertahankan jumlah pemasukan harus lebih besar daripada pengeluaran. Usaha tersebut dilakukan dengan meningkatkan penjualan, mengurangi biaya-biaya dalam produksi dan penjualan. Penjelasan untuk mendapatkan keuntungan terlihat mudah, semudah mendengarkan teorinya, tapi kenyataannya sulit, karena dalam usaha mengurangi biaya dan meningkatkan penjualan sangat banyak faktor yang harus dikendalikan. Cara terbaik untuk menjalankan usaha adalah membuat produk menjadi laris, sehingga keuntungan meningkat. Dengan demikian nilai/ kualitas produk dan pelayanan bisa ditingkatkan juga. Menghemat biaya sambil membangun dan melestarikan nilai merupakan tugas pemimpin untuk mengendalikan keuangan dalam keadaan ekonomi yang kacau.
Penghasilan yang menurun, biaya meningkat, keuntungan menurun, adalah fenomena yang umum terjadi. Pemimpin harus melihat jeli dan selalu fokus pada keuntungan yang dapat dihasilkan, berupa uang tuani. pertumbuhan pemasaran harus dihitung dengan uang masuk secra tunai, bukan dalam bentuk piutang. Pemimpin harus bisa menegosiasikan piutang yang membesar menjadi uang tunai yang dibayarkan. Pemimpin juga harus berani memperkecil hutang, membayarkan hutang-hutang yang memberatkan di masa sulit. Di saat ekonomi yang kacau, penjualan menurun, maka hutang-hutang menjadi terasa berat. Dana cadangan yang ada dan piutang, serta keuntungan di tahun-tahun sebelumnya harus bisa dibayarkan untuk menutup hutang. Pemimpin juga harus berani mengeluarkan biaya untuk tujuan menghemat. Investasi untuk teknologi, informasi, melakukan pelatihan SDM, pengurangan tenaga kerja yang tidak efisien, mendisain ulang proses agar efisien, dsb, adalah tindakan untuk efisien. Kunci dari usaha agar mampu bertahan hidup dan tumbuh di masa krisis adalah efisiensi.