Penelitian yang berjudul “Pengaruh Level Penggunaan EM4 pada Fermentasi Campuran Darah dan Dedak Padi terhadap kandungan Protein dan Serat Kasar,” dilakukan oleh Rian Ardiansyah, mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Mataram, pada 2018. Penelitian tersebut berlatar belakang karena: 1). dedak padi cukup disenangi oleh ternak, tetapi pemakaiannya hanya 15% dari campuran konsentrat, dan dedak padi memiliki zat antinutrisi inhibitor tripsin dan asam fitrat yang menghambat katabolisme protein dan menurunkan ketersediaan asam amino; 2). Tepung darah memiliki potensi sebagai sumber protein makanan ternak, tetapi karena memiliki karakteristik yang liat dan keras akibat mengandung serat fibrinogen yang menghambat kecernaan bahan pakan lain dan berdampak pada penurunan produksi. Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian tentang fermentasi campuran dedak dan tepung darah dengan EM4 dilakukan, dengan memberi perlakuan dosis EM4 yang berbeda, yaitu: 0%; 5%; 10%; 15%.
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa, fermentasi EM4 sangat berpengaruh terhadap peningkatan kadar protein kasar. Semakin tinggi konsentrasi EM4 yang diberikan untuk fermentasi, maka semakin tinggi pula terjadi peningkatan protein kasar dari campuran dedak dan tepung darah. Peningkatan protein kasar tertinggi didapatkan pada fermentasi dengan 15% EM4, yaitu sebesar 16,56%. Hal yang sebaliknya terjadi bahwa perlakuan EM4 dapat menurunkan kadar serat kasar, yaitu semakin tinggi level EM4 yang diberikan dapat menurunkan kadar serat kasar campuran dedak dan tepung darah. Penurunan kadar serat kasar yang tertinggi terjadi pada perlakuan EM4 15%, yaitu sebesar 13,27%. Waktu fermentasi yang terbaik ditemukan selama 4 hari.
Peningkatan kadar protein kasar dan menurunnya serat kasar disebabkan oleh aktivitas enzim Lactobacillus casei, bakteri fotosintesa dan ragi yang ada di dalam EM4. Demikian juga serat kasar di dalam dedak dan tepung darah diuraikan oleh mikroorganisme EM4 menjadi serat halus yang lebih sederhana, sehingga menjadi lebih dicerna oleh ternak. Persentase inokulan fermentasi EM4 yang semakin tinggi dapat mempercepat dan meningkatkan kualitas fermentasi. Fermentasi yang terbaik diberikan pada perlakuan 15% EM4.