Supir bis energi itu bernama Danny, dia memberikan selembar tiket saat George menaiki bisnya, begini tertulis didalam tiket itu: “Jadikan energi positif sebagai bahan bakar perjalananmu.” “Energi positif itu adalah semangat bekerja, membangus semangat tim kerja, berpikir positif, selalu melihat hikmah di dalam setiap masalah. Setiap hari, kamu harus bersemangat menghadapi hari, menghadapi kerja dan menghadapi hidup. Tanpa semangat, kerja anda akan kendor, dan itu mempengaruhi tim kerja anda. jadi, semangat itu sangat penting,” jelas supir bis kepada George tanpa melihat bagaimana ekspresi wajah George. Danny terus menyetir bisnya sambil menjelaskan tentang semangat sebagai bahan bakar perjalanan hidupnya. George duduk di bangku tepat di belakang supir bis, sambil menyimak apa yang Danny katakan, seperti murid mendengarkan penjelasan gurunya di ruang kelas.
Di dalam tubuh kita, hidup dua ekor anjing, yaitu anjing baik yang berpikir positif, dan anjing galak yang berpikir negatif. Anda harus memberikan makan, memberikan perhatian kepada anjing yang baik dan tidak memberikan makan kepada anjing yang galak, agar anjing yang baik bisa mengalahkan anjing yang galak. Dengan demikian anjing yang baik bisa membantu hidup anda dan anjing galak akan kalah tidak bisa mempengaruhi anda. Pikiran positif, semangat harus terus dihidupkan dalam diri anda, agar hidup anda bisa sukses, tidak dipengaruhi oleh pikiran negatif, malas, ragu dan takut. “Tugas anda sendirilah untuk memelihara dan menghidupkan semangat dan berpikir positif anda untuk bekerja dan menjalani hidup anda agar sukse,”kata Danny.
George tersadar akan kesalahan dirinya sendiri dalam bekerja dan menjalani hidup. Dia terlalu banyak menjejali pikirannya dengan berpikir negatif, sehingga hidupnya menjadi tidak bersemangat, pesimis dan wajahnya layu, seperti tanaman kurang air yang hidup di dalam pot. Tiket bis yang bertuliskan tentang semangat ditatapnya berkali-kali sambil membaca dalam hati, kemudian tiket itu dikecup dan ditempelkan di jidatnya, sambil memejamkan mata. George turun dari bis di halte pemberhentian, sambil mengucapkan:”Semangat dan sampai jumpa besok,” kepada penumpang, seluruh penumpang bis tersenyum gembira melihat semangat George yang tumbuh. Ada satu hal yang aneh dilihat penumpang di jidat George. Tiket bis masih menempel di jidatnya yang lebar. George tidak menyadari keanehan itu, sampai akhirnya di tempat kerja temannya memberitahukan bahwa ada tiket bis menempel di jidatnya. Dalam hati George berpikir, “Pantas semua orang melirik saya tersenyum.” Semangat George menjadi semakin membara untuk bekerja dan menjalani hidup.