Minyak Bokashi Menembus Milenial

Usaha gigih mengantarkan Minyak Bokashi menembus milenial dilakukan oleh tim kreatif Pak Oles dengan informasi ala milenial, yaitu melalui internet dan media sosial.  Pasar milenial yang sebagian besar sekarang berusia 20-30 tahun, pada saat minyak Bokashi diluncurkan mereka belum lahir, atau baru berusia 6 tahun.  Karena perbedaan usia yang cukup jauh antara usia generasi milenial dengan umur Minyak Bokashi yang mencapai hampir seperempat abad (25 tahun), maka perlu dilakukan usaha edukasi, pengenalan, promosi dengan informasi yang bergaya kekinian, sehingga penerima pesan informasi tidak jenuh atau ogah, karena produk dan informasi yang disampaikan sangat jadul (jaman dulu) dan katrok (kampungan).  Caranya bagaimana?

Tim kreatif Pak Oles  mulai merekrut tenaga milenial dan juga mengadopsi pemikiran-pemikiran milenial untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi tim inti, selanjutnya dengan menggabungkan pemikiran-pemikiran promosi dan pemasaran berdasarkan pengalaman dan informasi baru, maka lahirlah strategi pemasaran dan promosi bergaya milenial yang bisa diterima oleh generasi milenial, yang mengedepankan kecepatan, keakuratan informasi, seni, disain grafis, foto, video dan narasi bercerita tentang produk, perusahaan, proses produksi dan aktivitas produksi dan pemasaran.  Tim kreatif Pak Oles mengelola informasi digital berbasis internet, web, media sosial yang juga melibatkan generasi milenial di luar perusahaan untuk mengembangkan dan mengelola informasi dengan memproduksi konten-konten kreatif.

Semenjak Pandemi Covid 19, hampir dua tahun tim kreatif Pak Oles membangun dan mengaplikasikan teori-teori pemasaran milenial untuk menembus pasar milenial melalui edukasi, promosi, melibatkan generasi milenial untuk turut aktif mengembangkan produk Minyak Bokashi ke lintas generasi dan juga lintas negara dengan teknologi internet dan komputer.  Pandemi Covid 19 membuat seluruh tim fokus bekerja menggunakan teknologi internet dan komputer, dengan kemantapan hati: ” Pasti Bisa.”  Seperti kata pepatah: ” Saat satu pintu tertutup, pasti ada pintu lain yang terbuka,”  dan pintu yang terbuka itu harus diusahakan dicari dengan sepenuh hati.  Mereka yang mengeluh atau putus asa karena pintu yang tertutup, akan tidak menemukan pintu lain yang terbuka.  Pintu yang terbuka itu adalah teknologi internet dan komputer yang harus dilalui untuk menembus milenial, dengan kerja nyata.  Seperti kata generasi milenial sambil bercanda di warung kopi dalam bekerja: “Action now, No teori-teori please.”

Tinggalkan Balasan