Sebuah nasihat yang sangat mengena untuk generasi milenial belajar menulis adalah: “Tulislah apa yang kau tahu.” Nasihat tersebut sangat sederhana tapi tepat. Bagaimana cara menulis apa yang kita tidak tahu, tentu dibutuhkan energi yang sangt tinggi untuk mengetahui apa yang kita tidak tahu, sedangkan apa yang kita tahu saja masih banyak yang kita tidak tahu. Artinya, calon penulis harus berani memulai menulis dari apa yang diketahuinya, karena dari apa yang diketahuinya tersebut sangat banyak data, informasi, pengalaman yang bisa ditulis dengan lancar mengalir seperti air yang otomatis keluar dari mata airnya.
Apa yang anda ketahui itulah yang ditulis. Misalnya, jika anda seorang murid atau guru, tulislah tentang pendidikan, lingkungan pendidikan, pengalaman belajar-mengajar; jika anda seorang pemerhati lingkungan pertanian, pedesaan ekonomi, tulislah tentang hal itu. Jika itu dilakukan, maka anda akan bisa menulis dengan lebih mudah, karena anda memiliki banyak data, pengalaman dan informasi, tulisan anda sangat natural, karena berasal dari pengalaman, informasi dan data yang sangat berlimpah, tinggal anda menyelaraskan dan memperbaharui pengetahuan yang anda miliki untuk kebutuhan pembaca dan lebih menguatkan informasi yang telah anda miliki.
Saya menulis tentang pertanian, pertanian organik, teknologi EM, kepemimpinan, motivasi, bisnis, obat tradisional dengan mudah dan cepat, karena saya memiliki pengetahuan dan pengalaman akan hal tersebut, karena saya belajar dan praktik. Kenapa banyak hal yang bisa saya tulis? Karena saya tahu dari belajar dan pengalaman yang saya lakukan sendiri dalam akumulasi waktu yang sangat panjang. Anda bisa memulai menulis tentang satu hal yang anda ketahui, dan secara bertahap anda bisa juga memperluas pengetahuan anda dengan belajar lebih banyak lagi. Mulailah menulis dari apa yang anda ketahui. Jangan takut, jangat ragu, menulislah, sangat banyak orang yang menunggu hasil tulisan anda, dan lakukanlah menulis sebagai kebiasaan yang menggembirakan.