Generasi Milenial harus bisa menulis, menulis yang bercerita tentang apa saja. Tentu hal yang ditulis harus menarik, dan bisa membuat orang lain senang, bisa menginspirasi, bisa berbagi dan bisa menjadi teladan, bisa menjual, memperkenalkan diri, produk atau perusahaan. Generasi milenial yang bisa menulis adalah generasi yang eksis, generasi yang terpelajar, keren, yang artinya dia banyak membaca, berwawasan luas dan berani berbagi ide dan pikiran, berani berdiskusi, berani berpendapat, berani berbeda dan berani berdebat mempertahankan pendapat dan berani belajar lebih banyak lagi untuk bisa berwawasan lebih luas lagi.
Tapi bagaimana caranya? Demikian pertanyaan merangkap keluhanyang paling sering saya dengar. Mereka tidak tahu darimana harus mulai menulis. Mereka kira menulis itu sangat sulit, harus memeras otak seperti memeras keringat, harus mengerutkan dahi seperti gorila makan asem. Sampai di titik ini pun, sampai beberapa tahun yang lalu saya belum bisa menjelaskan bagaimana caranya mengajar mereka menulis, sebagai generasi milenial yang suka ngopi dan nge-game.
Setelah saya pelajari caranya, darimana harus mulai, dengan membaca berbagai buku dan bertanya kepada teman-teman yang sering dan berpengalaman menulis, akhirnya saya menemukan jawabannya: “mulailah menulis tentang apa yang anda telah lakukan.” Jadi sangat gampang menulis pengalaman tentang diri sendiri yang sudah dilakukan, seperti mengingat dan bercerita tentang kejadian tadi pagi, minggu lalu, bulan lalu, tahun lalu atau beberapa tahun yang lalu, sangat gampang, seperti bercerita atau ngobrol saja dengan teman melalui tulisan. Contohnya menulis tentang pengalaman mendaki gunung, pengalaman berkebun bunga, pengalaman beternak kambing, pengalaman saat kuliah, pengalaman mendapatkan gaji pertama di perusahaan bekerja, atau pengalaman saat cinta pertama, dsb.
Jangan takut menulis,. Mulailah sekarang juga! Setelah tulisan anda dipublikasikan, maka sangat banyak orang akan terkesan dengan tulisan anda. Di jaman media sosial- milenial sekarang ini, anda tidak tergantung dengan kuasa penerbit, atau pemimpin redaksi media, yang harus mendapatkan persetujuannya, baru tulisan anda bisa diterbitkan. Sekarang, siapapun bisa menjadi penerbit dan pemimpin redaksi di media sosial. Syaratnya anda harus bisa menulis untuk bisa tampil di media sosial, walau satu-dua alinea sudah cukup, kemudian tulisan-tulisan selanjutnya bisa diperdalam menjadi beberapa alinea.
Menulislah setiap hari tentangapa saja, tentang apa yang anda suka, apa yang anda kerjakan, apa yang anda rencanakan, apa yang anda lihat, apa yang anda pikirkan, semuanya bisa ditulis dengan kalimat gampang, santai dan alami. Jika anda menulis setiap hari, satu tulisan saja, yang selanjutnya bisa dipublikasikan di media sosial atau disimpan di folder anda, maka dalam waktu satu bulan anda akan menjadi ahli menyusun kata-kata anda menjadi tulisan yang indah, menarik dan bermakna. Kuncinya adalah berlatih dan berlatih menulis.
Saya telah mempraktikkan cara ini kepada banyak calon penulis. Menulis harus dipaksa setiap hari, seperti berolah- raga setiap hari, olah- raga apa saja asal senang, lakukanlah, tujuannya adalah untuk sehat, segar dan bugar. Sama halnya dengan pertanyaan yang sama tentang dari mana mulai dan bagaimana cara berolah raga? Jawabannya sama dengan pertanyaan dari mana menulis, cuma objeknya lain. “Mulai berolah raga dari sekarang, dari jenis olah raga yang disukai, dari menggerakkan badan sebisanya setiap hari. Maka anda akan merasakan sehat dan bugar setelah sebulan melakukannya.
Selamat mencoba. Tetap semangat. Generasi milenial lebih kreatif dengan menulis.