Orang-orang tua dulu bekerja bertani disamping sebagai mata pencaharian yang diperoleh dari hasil kebunnya, juga untuk mendapatkan kesehatan dari melakukan aktivitas berjalan-jalan di sekeliling kebun, menikmati keindahan kebun dan proses pertumbuhan/ perkembangan tanamannya di kebun. Petani berolah-raga fisik dengan membersihkan kebun, mencangkul, menggaru, menggemburkan tanah, memupuk, memotong parasit, membasmi hama tanaman, memotong dan membentuk tanaman agar sehat dan asri, memberi makan ternak/ ikan, dan melakukan pekerjaan-pekerjaan lainnya, yang semuanya itu membutuhkan energi, menguras keringat, melegakan nafas, dan menambah energy baru. Mereka sangat menikmati kerjanya sebagai petani, tanpa begitu peduli terhadap upah dan hasilnya. Nyatanya, semakin rajin petani bertani, semakin peduli terhadap pertumbuhan dan perkembangan kebunnya, maka produktivitas kebunnya menjadi semakin meningkat, dan petani juga mendapatkan bonus sehat, kesehatan yang prima, hidup relaks dan bahagia bersama keluarganya. Dari hasil kebunnya petani menyekolahkan anak-anaknya dan berhasil menempuh pendidikan tinggi, serta bekerja dan sukses meningkatkan kualitas hidupnya dengan cara sederhana.
Pengetahuan tentang kesehatan manusia menjadi semakin meningkat, seiiring dengan kemajuan pengetahuan manusia tentang lingkungan, makanan dan gaya hidup sehat. Lingkungan yang sehat akan memberikan kesehatan yang prima terhadap manusia. Olah raga dan hidup bahagia juga memberikan kesehatan dan penyembuhan yang sangat bagus, dengan melakukan aktivitas pertanian sebagai aktivitas fisik, ibarat olah raga ringan yang menyehatkan. Aktivitas olah raga tersebut dilakukan rutin, setiap hari, dengan tanpa disadari petani untuk mendapatkan tubuh dan pikiran yang sehat, sehingga kebanyakan petani mendapatkan bonus umur panjang.
Dalam dunia modern, di kehidupan kota, istilah agrotherapy mulai diterapkan, yaitu melakukan aktivitas bertani, berkebun, dalam skala kecil, lahan sempit, bertanam dalam pot, untuk tujuan relaksasi, membuang setres, mendapatkan kesehatan. Aktivitas bertani di dalam kota disebut sebagai urban farming, disamping hasil taninya bisa dikonsumsi untuk makanan, minuman, bumbu dapur, penampilan tanaman yang dipelihara juga menyehatkan pikiran, serta proses bertani dari menanam sampai panen. Urban farming juga bisa digabungkan dengan memelihara unggas (ayam), burung, ikan, untuk tujuan keindahan (therapy) dan daur ulang pupuk kandang/ ikan.
Agrotherapy dirasakan manfaatnya oleh orang-orang tua, pensiunan dan ibu-ibu rumah tangga. Selanjutnya agrotherapy juga mulai dipraktikkan untuk mengisi hari-hari libur, relaksasi di sore hari, serta untuk mengembangkan hobi dengan biaya murah. Praktik agrotherapy tidak harus di lahan luas, bisa diterapkan dengan menanam beberapa tanaman di dalam pot di sudut ruangan, di depan teras, di lantai atas, atau di halaman depan dan halaman belakang rumah. Konsep agrotherapy adalah untuk mendapatkan kesehatan, relaksasi dan kegembiraan dalam menikmati hari sambil berkebun dan menikmati keindahan tanaman, serta menikmati proses memelihara dan memanen tanaman, serta bisa menikmati hasil tanaman untuk dikonsumsi. Agrotherapy memberikan efek kesembuhan secara lahir dan batin. Menikmati hari yang indah dengan bertani, dengan menikmati indahnya momen bertani sebagai sarana kreasi dan relaksasi, sehingga pelakunya mendapatkan kesehatan dan kebahagiaan, itulah agrotherapy, suatu praktik penyembuhan yang sangat sederhana dan manjur meningkatkan imun tubuh, mengurangi setres dan menyembuhkan.