Minyak Bokashi menjadi legenda melalui perjalanannya selama dua puluh lima tahun (sejak 1997), merupakan pengembangan produk dari Lengis Arak Nyuh yang pernah dikembangkan oleh Dadong Bandung di Desa bengkel pada 1900-1980. Dengan Teknologi EM (Effective Microorganisms), formula Lengis Arak Nyuh dikembangkan menjadi lebih baik, selanjutnya menjadi Minyak Bokashi dan diterima oleh masyarakat sebagai obat tradisional. Perjalanan membangkitkan Lengis Arak Nyuh yang sudah pernah dilupakan masyarakat menjadi Minyak Bokashi yang diingat kembali tentu penuh liku dan tantangan. Perjalanan tersebut melalui beberapa tahapan yang harus disiapkan, yaitu: 1). infrastruktur industri Minyak Bokashi berupa pabrik, peralatan industri, teknologi, bahan baku tanaman obat, bahan pengemas, dan Sumber Daya Manusia yang bekerja di pabrik; 2). pemasaran dan Sumber Daya Manusia dalam bidang pemasaran, merancang strategi informasi dan pasar, menyiapkan media pemasaran, membuat saluran distribusi produk ke toko, distributor dan cabang pemasaran; 3). Membentuk budaya manajemen dan kepemimpinan gaya Pak Oles di dalam perusahaan secara terorganisir dengan menajemen modern.
Ketiga tahapan tersebut dilalui melalui proses pembelajaran ( teori) dan praktik langsung melalui perbaikan terus menerus sesuai kondisi di lapangan, yang dikenal di Jepang sebagai manajemen gembakaizen, yaitu penyempurnaan manajemen melalui proses bertahap sesuai kebutuhan di lapangan. Berkat kesabaran, ketekunan dan usaha terus menerus untuk memperbaiki diri, manajemen Pak Oles bisa berkembang bagus melalui perjalanan panjangnya melintasi generasi.
Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas adalah kunci keberhasilan manajemen Pak Oles. SDM tersebut harus dididik dan dilatih secara kontinyu melalui program yang ada di dalam perusahaan, melalui seminar, pelatihan (workshop), delegasi, membaca, belajar sendiri, dan peng embangan diri. Budaya perusahaan dibentuk untuk membangun kebersamaan dan meningkatkan kepercayaan diri, meningkatkan rasa memiliki dan meningkatkan ilmu pengetahuan diri melalui budaya belajar. SDM juga bisa direktrut melalui seleksi yang bagus dan dikelola dengan manjemen SDM yang bagus pula.
SDM, manajemen dan kepemimpinan adalah tiga faktor yang harus diperhatikan untuk keberhasilan perusahaan. Manajemen dan kepemimpinan yang baik akanmenghasilkan SDM yang baik, demikian juga SDM yang baik akan membentuk manajemen dan kepemimpinan yang baik. Ketiga faktor itu harus diperbaiki dan diperbaharui sesuai kondisi di lapangan, sesuai kebutuhan, harus efektif dan efisien.