Seluruh penumpang bis dan tim kerja di dalam bis (sopir, kondektur, penumpang) harus satu visi dalam bekerja, sehingga bis bisa melaju dengan efisien, tidak boros energi. Penumpang bis yang memboroskan energi, terutama energi supir, yang bisa menyebabkan supirnya pusing, bingung dan mengganggu emosi supir, adalah penumpang yang selalu ribut dan banyak komentar yang tidak perlu, penumpang yang suka berteriak dan menyanyi sendiri, mabuk, tidur dan muntah. Bukannya tidak boleh penumpang tidur karena lelah, tapi untuk penumpang yang tidur, mengantuk terus dari awal sampai tujuan dan dia tidak sadar saat kondisi bis bermasalah adalah jenis penumpang penghisap energi yang ingin menumpang dengan gratis.
George membaca nasihat kepemimpinan dari supir bis, yang tertulis di atas lembar tiketnya: “Penghisap energi tidak diijinkan ada di dalam bis.” Artinya, orang jenis penghisap energi harus segera diturunkan, karena energi supir bis dan penumpangnya akan habis atau boros untuk mengurus Si Penghisap energi. Bagaimana cara Sipenghisap energi bekerja,? yaitu dengan cara pasif menyedot energi semua orang yang ada di dalam organisasi, tidak merespon kerja, tidak bertanggung jawab, cuek dan apatis akan tugas, menunggu jam istirahat dan jam pulang kerja tanpa prestasi kerja. Si penghisap energi ini bekerja seperti benalu yang tumbuh santai dan subur di dahan pohon yang tumbuh merana. Pohon akan tetap merana karena energi yang dibuatnya habis tersedot benalu. Untuk menolong agar pohon tumbuh subur dan bisa berbuah lebat, maka segeralah cabut benalu-benalu yang tumbuh di atas pohon tersebut, karena manfaatnya tidak ada.
George termenung duduk di dalam bis, dia membayangkan dirinya terlalu lama bekerja dengan orang-orang yang tidak mendukung dirinya, tapi justru ikut dengan dirinya tanpa membantu, bahkan energi fisik dan pikirannya habis terkuras oleh teman-teman benalunya. Sebelum perusahaan yang dia pimpin mogok kehabisan energi, yang baru dia ketahui penyebabnya, dalam hati george memutuskan untuk segera mencabut benalu-benalu yang menggerogoti dirinya tanpa berpikir panjang lagi. “Pengalaman adalah guru yang datang terlambat,” pikirnya. “Lebih baik terlambat daripada tidak melakukannya,” katanya dalam hati. Supir bis itu adalah guru yang memberi nasihat: “Penghisap energi tidak diijinkan ada di dalam bis.” George turun dari bisnya dengan langkah yakin untuk mengambil keputusan.