Di penghujung hari 2021, udara serasa cerah dan segar, sambutan selamat tahun baru 2022 mulai berseliweran di media sosial, keramaian lalu lalang di jalan terlihat seperti biasa, mall-mall yang menyediakan jasa restoran terlihat mulai ramai, demikian juga restoran di dalam kota dan di tempat-tempat wisata mulai tersenyum menyambut tamunya.
Saya merefleksi sejenak, pikiran menerawang ke belakang setahun lalu, apa yang telah aku lakukan dan prestasi apa yang aku capai, atau kekecewaan dan kegembiraan apa yang telah aku jalani di tahun 2021? Mata saya pejamkan untuk mencoba melihat dimensi waktu ke belakang, seperti komputer merefresh data. Sangat sedikit yang saya ingat, dan sangat banyak yang sayalupa. Hanya satu hal kenangan melekat di kepala, cukup menyakitkan: kepala saya pernah disambar Covid 19, rasanya panas, pusing dan lemas. Beruntunglah saya memiliki dua bidadari, anak dan istri yang sigap dan cantik yang sangat telaten merawat kesehatan saya dan dengan bantuan teman-teman dokter yang meresepkan obat melalui konsultasi lewat WA, saya berhasil melawan hantaman Covid Si virus jahanam itu. Masalahnya saat itu adalah, karena saya menganggap enteng ganasnya virus dengan sistim imun saya yang mulai melemah, saya terlalu santai menghadapi serangannya, sedangkan virus itu sangat serius ingin membunuh saya. Melalui percakapan video call, bidadari saya berpesan dengan mata berkaca, “jangan anggap enteng, virus itu serius, ingat anak- cucu.” Pesan itu menghentak kesadaran saya untuk berobat lebih serius di rumah. Setelah dirawat dua minggu dan penyembuhan dua bulan, baru saya merasakan badan kembali sehat. Ternyata virus jahanam itu bukan saja panas tapi juga ganas.
Saya diberi pelajaran berharga dari virus tersebut, agar lebih serius mengurus dan menghargai hidup, kalau tidak maka siap-siaplah tergerus virus. Saya teringat beberapa teman saya yang “lewat” karena virus jahanam itu, salah satunya mungkin karena dia kurang serius/ tepat penanganannya, sehingga badai sitokin di dalam tubuhnya membuat dirinya “amor ring Acintya.”
Dari awal tahun sampai akhir tahun nyaris tidak ada kegiatan ekonomi yang fenomenal, yang meningkatkan bisnis, penjualan, atau keuntungan. Setiap akhir bulan diperingati dengan doa dan harap cemas, apakah target penjualan tercapai, apakah masih bisa melanjutkan usaha, untuk menghidupi organisasi dan karyawan. Tapi beruntunglah Tuhan selalu menjawab doa dan harap kami, dengan memberikan target penjualan yang tercapai, walau target minimal, kami bisa melanjutkan usaha. Kami ibarat menunggu orang sakit di ruang ICU, selalu berdoa, semoga orang sakit itu masih bisa bernafas, infusnya berjalan lancar, semoga kesehatannya ada kemajuan. Begitulah doa kami setiap hari dalam bekerja, “semoga ekonomi dan kesehatan masyarakat bangkit lagi, semoga Si Virus Jahanam itu semakin melemah.” Ternyata Doa kami terjawab. Tuhan tidak tidur, doa manusia dijawab sesuai dengan harapannya, selama manusia terus berusaha dan bekerja keras.
Hari ini adalah hari dipenghujung 2021. Tahun baru 2022 sudah di ujung hidung. Jika aktivitas ekonomi tidak ada geliat signifikan, maka tidak ada bedanya tahun lama dan tahun baru, kita tetap jalan di tempat, ekonominya begitu-begitu aja, sekedar hidup, bagai kerakap hidup di batu, mati tak hendak, hidup tak mau.
Pertayaan saya adalah, “Apa yang membedakan tahun lama dan tahun baru? Nyaris tidak ada, kecuali semangat kita yang harus diubah, agar bertambah semangat, bertambah mantap, bertambah tokcer. No loyo-loyo. Jika semangatnya sama, apalagi bertambah loyo, maka tahun baru dan tahun lama sama saja, hanya angkanya yang berbeda, bertambah tua, lemah dan pikun. Jadi, semangat baru itu sangat penting ditanamamkan, dikobarkan di tahun baru, agar kita terus optimis untuk menghadapi berbagai masalah, seperti Covid, ekonomi, diri sendiri dan keluarga, atau masalah-masalah lainnya. Makanya, kita harus terus bersemangat, karena semangat adalah obat segala penyakit, termasuk penyakit mental, penyakit miskin dan penyakit berhutang. Tahun lama diperingati atau tidak diperingati, dia pasti lewat setelah berganti hari. Biarkan dia lewat dengan ikhlas, lepaskan, maafkan dan syukuri apa yang telah terjadi. Sambut tahun baru 2022 dengan semangat baru, harapan baru, masa depan baru, cita-cita baru, kerja keras dan strategi baru, untuk bangkit. Selamat tahun baru 2022. Pasti Tokcer.