Gambar: Kolam seluas 8 ha untuk irigasi dengan EM aktivasi di pertanian Brazil.
Aplikasi Teknologi EM pada pertanian skala luas di Brazil dilakukan pada pertanian jagung dan kedelai milik kelompok usaha Grupo Agrosalguero dari keluarga keturunan Jepang Aoyagui Brother pada 1986. Mereka mengembangkan pertanian tanaman pangan (food estate) di tiga negara bagian, yaitu: Goias, Minas Gerais dan Bahia. Tanaman pangan yang diproduksi adalah kedele, kacang tanah, jagung dan gandum. Sejak 2012 mereka menerapkan Teknologi EM di pertaniannya seluas 4.000 ha- 5.000 ha. Dengan demikian mereka menerapkan metode khusus untuk memproduksi EM aktivasi (Activated EM) dalam skala besar dengan menggunakan kolam renang terbuka. Hasil penerapan EM aktivasi ini dilaporkan dalam pertemuan EM in The World 2018 Case Stidies di Okinawa, pada 24 November 2018.
Tujuan menggunakan Teknologi EM adalah untuk mengurangi masalah ketahanan kimia pada tanah dan tanaman karena mereka terus menerus menanam tanaman yang sama pada lahan yang sama dan menggunakan teknologi kimia secara terus menerus. Teknologi EM dimulai dengan membuat EM Activasi (dengan memfermentasi molas dan EM) sehingga penggunaan EM bisa digunakan dalam skala luas/ banyak. EM aktivasi digunakan untuk perlakuan benih, tanah dan tanaman. Untuk perlakuan benih kedele, mereka merendam benih dengan EM aktivasi yang dicampur juga dengan produk perlakuan benih seperti biasa (menggunakan kimia). Dengan perlakuan ini tanaman kedele tumbuh lebih sehat dan homogen. Perlakuan EM aktivasi ke dalam tanah dapat meningkatkan aktivitas mikroba tanah yang menguntungkan, meningkatkan populasi cacing tanah dan keragaman biologis tanah. Peningkatan kualitas lingkungan tanah dapat mencegah terjadinya serangan penyakit tanaman, nematoda (cacing hama tanaman) dan serangga pengganggu tanaman. Aplikasi EM aktivasi juga meningkatkan populasi actinomycetes yang menguntungkan tanaman, menurunkan jumlah nematoda hama tanaman, yang diduga karena peningkatan populasi actinomycetes. Aktivasi EM yang disemprotkan langsung ke tanaman membantu menumbuhkan tanaman lebih cepat. Lebih lanjut diketahui bahwa mencampur herbisida dan insektisida dengan EM aktivasi dapat menjaga pengaruhnya pada tanaman lebih lama.
Dengan menggunakan Tekologi EM selama 5 tahun pada tanaman kedele diketahui bahwa mereka dapat menekan biaya 170 USD/ ha, produksi tanaman meningkat dari 3.270 kg/ ha pada 2013 menjadi 4,500 kg/ha pada 2017. Keragaman mikroorganisme tanah menjadi meningkat setelah aplikasi EM aktivasi, sementara mereka juga mengurangi penggunaan bahan kimia. Dengan demikian mereka menemukan cara bertani organik akrab lingkungan dengan menggunakan Teknologi EM.