Kapan petani bisa kuat berproduksi dan sehat secara ekonomi? Saat petani bisa mendapatkan keuntungan dari hasil produksinya. Dengan keuntungannya petani bisa berproduksi kembali, menjual hasil produksinya, mendapatkan keuntungan, memenuhi kebutuhan hidupnya dan mengembangkan diri dan keluarganya untuk mendapatkan hak-hak hidup yang lebih baik. Hanya petani yang kuatlah bisa menghasilkan produk pertanian, produk bahan makanan untuk keluarganya, untuk masyarakat dan untuk negara. Petani yang lemah tidak mampu berproduksi tinggi, tidak untung, ekonominya lemah, malas berproduksi lagi, malas melanjutkan generasinya sebagai petani, karena tidak untung, maka uang negara akan semakin banyak digunakan untuk membeli bahan makanan, negara menjadi semakin tergantung makanannya dari negara lain, negara menjadi lemah, karena tidak mampu menyediakan makanan bagi penduduknya sendiri, dia tidak berdaulat dalam bidang pangan.
Untuk membuat negara menjadi berdaulat dalam pangan, maka petaninya harus kuat. Negara harus memberikan berbagai kemudahan, insentif, bantuan, pinjaman lunak, subsidi, proteksi kepada petani. Kemudahan tersebut harus dibuatkan peraturannya, undang-undangnya, agar jelas, sehingga cita-cita menjadi petani, menjadi pahlawan makanan untuk masyarakat Indonesia tidak sia-sia pengorbanannya, jerih payahnya berusaha sebagai petani dihargai oleh negara, oleh masyarakat, yaitu dengan memberikan harga produk yang wajar dan menguntungkan petani. Negara yang menghargai petani akan memiliki petani yang kuat dan pangan yang berdaulat.
Kalaupun negara belum memiliki komitmen terhadap pembangunan pertanian dan petani, kedaulatan pangan, karena berbagai alasan politik dan ekonomi, maka masyarakat petani dan pengusaha bisa memulainya dari perkebunan, karena nilai jual perkebunan (kopi, cengkeh, lada, teh, kelapa sawit, karet, dll) lebih tinggi dan lebih menguntungkan daripada produk bahan makanan. Produk-produk pertanian untuk ekspor bisa membantu memajukan petani, sambil sabar menunggu aksi pemerintah untuk membantu petani menjadi produsen bahan pangan yang menguntungkan petani.