Dalam masa pandemi Covid 19, IPSA memperdalam ilmu ikan khususnya untuk ikan konsumsi, seperti nila, mujair, mas dan lele. Sebenarnya sudah banyak teori yang dipelajari tentang budidaya ikan, khususnya untuk pembesaran/penggemukan ikan, tapi secara praktik perlu diperdalam lagi. Beberapa kolam terpal yang dilapisi dengan terpal sudah digunakan untuk memelihara ikan, tapi usaha budidaya secara serius belum dilakukan, karena alasan kesiapan sumber daya manusia yang belum berpengalaman tentang perikanan. Sampai akhirnya lahir suatu pemikiran/ kreativitas baru untuk mulai memperdalam ilmu perikanan dengan Teknologi EM (Effective Microorganisms) di kolam tangki dan terpal dalam luasan yang terbatas dengan sumber air yang terbatas pula.
Ikan sebagai sumber protein hewani sangatlah penting untuk kebutuhan hidup manusia. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut perlu dilakukan usaha budidaya. Khususnya ikan air tawar perlu dibudidayakan dengan lebih intensif, walau dalam kecukupan air yang terbatas. Teknologi pembersihan air melalui penyaringan, aerasi, menggunakan probiotik EM4 dan pemberian pakan yang tersedia dan berkualitas sangatlah mendukung keberhasilan usaha budidaya ikan. Kunci keberhasilan budidaya ikan adalah menjaga kualitas air yang baik dan memberikan makanan yang mencukupi. Kualitas air yang baik dilakukan dengan penyaringan dan menggunakan probiotik EM4. Untuk menghemat pakan, ikan diberikan pakan organik dari daun singkong, keladi, kangkung dan daun lainnya. Membuat pakan laternatif dari campuran dedak, ampas tahu dan tepung ikan juga dipraktikkan. Dalam waktu satu tahun ke depan, IPSA akan bisa menjadi contoh keberhasilan praktik perikanan, yang mudah dipraktikkan oleh masyarakat desa yang memiliki potensi budidaya perikanan.
Teknologi Budidaya perikanan dalam kolam terbatas (kolam tangki/ terpal) sudah dipraktikkan oleh masyarakat yang disebarkan informasinya melalui kanal media sosial. Penerapan Teknologi EM dalam budidaya ikan di kolam yang terbatas tersebut perlu ditingkatkan, khususnya bagaimana cara meningkatkan kualitas air yang baik dan membuat kualitas makanan yang baik pula dengan tetap memperhatikan biaya produksi yang minimal, sehingga keuntungan dari usaha budidaya ikan bisa maksimal. Untuk memahami teknologi EM dalam budidaya ikan tersebut, IPSA harus terjun ke lapangan untuk praktik, mengetahui dan memahami dengan melakukannya sendiri. Semuanya itu dilakukan dengan rasa ingin tahu yang lebih dalam lagi tentang Teknologi EM untuk perikanan.