Internet dan media sosial menjungkir-balikkan cara mengiklan/ mempromosikan produk dan perusahaan. Cara mengiklan pada jaman sebelum internet dilakukan satu arah: pendengar mendengarkan radio, pemirsa menonton TV, pembaca koran/ majalah membaca, pada jaman tersebut tidak terjadi interaksi komunikasi antara pengirim dan penerima pesan iklan. Penerima pesan iklan dicekoki pesan sesering mungkin, sampai terbentuk citra dan persepsi yang positif terhadp iklan yang disampaikan, dan penerima pesan dipaksa mengerti dan memahami, bila perlu latah terhadap pesan iklan tersebut, dengan tujuan mengajak penerima pesan iklan untuk membeli produk tersebut.
Di jaman internet dan media sosial sekarang, cara mengiklan konvensional satu arah mulai ditinggalkan oleh penerima iklan. Pengirim pesan iklan dan penerimanya harus terjadi komunikasi dua arah, terjadi interaksi, berupa suka, komen dan berbagi. pengirim pesan juga bisa mengetahui siapa, dimana, jenis kelamin, umur orang yang menerima iklan. Pengirim pesan iklan juga harus cepat menanggapi dan merespon atau menjawab pertanyaan dan komentar dari penerima iklan. Status dari pengirim iklan harus terus diperbaharui, sehingga interaksi antara pengirim pesan iklan dan penerimanya terjadi secara akrab, tanpa dibatasi jarak dan waktu.
Dengan cara demikian, produk dan perusahaan terus dekat dengan konsumen di dunia maya, dan penerima pesan iklan akan bisa percaya, membeli dan menjadi pelanggan militan terhadap suatu produk yang diiklankan, karena kedekatan antara pengirim dan penerima pesan iklan sangat akrab dan sering.